Di zaman dahulu kala, hidup seorang putri di sebuah kerajaan yang
bernama Kerajaan Matahari. Putri itu sangat cantik dan baik hati. Teman-teman
memanggilnya Putri Shina.
Putri Shina sangat menyukai bunga-bunga yang tumbuh di taman. Dia juga
sangat menyukai sinar matahari pagi. Namun satu hal yang sangat dia benci dan
dia takuti, yaitu kegelapan. Saat malam mulai menjelang, Putru Shina tak mau
keluar dari kamarnya. Dia takut kalau ada hantu atau monster yang tiba-tiba
muncul di kegelapan.
Padahal ayah dan ibunya selalu memberikan lampu dan cahaya-cahaya yang
terang agar Putri Shina mau keluar dari kamarnya. Tapi sang putri selalu
menolak untuk pergi dari kamar kesayangannya.
Di dalam kamarnya, tidak ada satu ruanganpun yang gelap. Semua sudut di
kamarnya dipasang lampu agar tidak gelap. Tapi mengapa akhir-akhir ini dia
selalu tidak bisa tidur nyenyak?
Dia selalu ketakutan saat malam datang. Tidak ada satu orang pun di
Kerajaan Matahari yang bisa menyembuhkan ketakutan sang putri. Hingga akhirnya
ayah Putri Shina mengadakan sayembara. Siapa saja yang bisa menyembuhkan
ketakutan sang putri, dia berhak untuk mendapatkan satu karung emas.
Sayembara kerajaan pun dibuka saat malam tiba. Seluruh pangeran-pangeran
dari negeri seberang datang demi menyembuhkan ketakutan Putri Shina.
Pangeran pertama adalah pangeran yang datang dari Kerajaan Putih.
“Putri Shina tidak akan pernah takut pada kegelapan lagi karena aku akan
mendatangkan salju di kerajaannya.” Kata sang pangeran.
“Tapi kerajaanku, kan, Kerajaan Matahari. Disini tidak ada musim salju.
Tidak mungkin kamu bisa menciptakan salju di kerajaan ini.” Jawab Putri Shina.
Pangeran pertama itu pun kalah. Lalu selanjutnya datanglah pangeran
kedua dari Kerajaan Lampu. Pangeran kedua datang dengan membawa lampu yang
sangat besar ukurannya.
“Aku akan memasang lampu besar ini di dekat jendela kamar sang putri.
Maka Putri Shina tidak akan takut lagi dengan kegelapan karena lampu ini sangat
besar dan terang.”
Ketika pangeran kedua memasang lampunya yang besar, tiba-tiba lampu itu
terjatuh dan pecah. Lampu sang pangeran terlalu besar dan berat, sehingga tidak
ada kayu yang sanggup untuk menopangnya. Jadi pangeran kedua pun gagal.
Berjam-jam lamanya Putri Shina menunggu ada pangeran yang bisa
membuatnya tidur tanpa takut akan gelap. Tapi sampai saat ini belum ada
pangeran yang berhasil menyebuhkan ketakutannya. Hari sudah semakin gelap dan
sayembara pun hampir ditutup. Tapi tiba-tiba ada seorang pangeran lagi yang
datang membawa sebatang lidi.
“Aku pangeran dari Kerajaan Api. Aku datang kesini untuk menyembuhkan
ketakutan Putri Shina dengan sebatang lidi ini.” Begitulah kata sang pangeran.
Semua warga Kerajaan Matahahri menertawakannya.
“Hahaha.. mana mungkin lidi seperti itu bisa membuat aku tidak takut
lagi pada gelap?” Putri Shina mengejek sang pangeran.
“Ini bukan lidi biasa. Coba lihat saja apa yang terjadi.” Pangeran itu
langsung menyalakan korek api dan mendekatkan lidi itu ke arah korek api.
Tiba-tiba dari ujung lidi itu muncul percikan-percikan api yang indah. Ternyata
lidi itu bukan sembarang lidi.
Lidi milik pangeran itu adalah sebuah kembang api yang tidak bisa mati
selama-lamanya. Sang putri sangat terkagum-kagum pada lidi itu. Akhirnya
pengeran dari Kerajaan Api itu mendapatkan sekarung penuh emas yang berkilauan.
Kini Putri Shina tak lagi takut dengan gelap karena ada kembang api yang
akan terus menyala selama-lamanya. Malam itu pun Putri Shina tidur dengan
nyenyak.
0 komentar:
Posting Komentar